Tulisan ini diikutkan dalam "Jailolo, I'm Coming!" Blog Contest
yang diselenggarakan oleh Wego Indonesia dan Festival Teluk Jailolo
Sebagai sebuah negeri yang dianugerahi dengan beraneka ragam kekayaan alam, Indonesia memiliki banyak "surga tersembunyi" yang belum diketahui oleh banyak orang, termasuk oleh masyarakat Indonesia sendiri. Salah satunya adalah Teluk Jailolo. Jailolo atau Gilolo merupakan sebutan lain yang diberikan oleh penduduk setempat untuk Pulau Halmahera, yang terletak di Propinsi Maluku Utara. Setiap tahunnya di bulan kelima, di pulau ini diadakan sebuah festival budaya untuk mempromosikan keindahan alam, budaya, dan pariwisatanya, yang dikenal dengan Festival Teluk Jailolo.
Miris rasanya mendapati kenyataan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang kurang mengenal negerinya sendiri. Hal ini salah satunya disebabkan karena kurangnya eksplorasi media atas lokasi-lokasi tersebut. Tentu kita tahu bagaimana media lokal dan internasional mengulas mengenai Bali secara besar-besaran sehingga Bali dapat dikenal secara luas sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia. Beberapa tahun terakhir ini, fenomena yang sama kembali terulang pada suatu daerah di ujung timur Indonesia. Yup, Kepulauan Raja Ampat. Sudah tak terhitung banyaknya jumlah media cetak maupun elektronik yang mempromosikan keindahan bawah laut di Raja Ampat. Belum lagi ditambah dengan foto-foto dan tulisan dari para travel blogger yang semakin menggugah pembacanya untuk berkunjung kesana.
Di era serba digital ini, media sosial memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, dan salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran. Tidak hanya untuk produk, pemasaran pariwisata melalui media sosial juga merupakan cara yang paling efektif. Saya pribadi sangat merasakan efektivitas media sosial ini. Salah satunya adalah informasi mengenai Festival Teluk Jailolo ini yang saya ketahui dari hasil blogwalking ke blognya mbak Marischka Prudence. Baru-baru ini saya juga melihat foto yang di-posting oleh teman saya di facebook mengenai perjalanannya ke Pulau Weh dan Pantai Tanjung Bira. Wuih, langsung mupeng! Rasanya langung pengen loncat kesana. hahaha. Sebagai seorang pecinta fotografi, saya percaya bahwa satu foto dapat mewakili lebih dari seribu kata. Semakin banyak foto yang diunggah ke media sosial mengenai suatu tempat, maka akan semakin banyak orang yang mengenal tempat itu dan mengundang rasa penasaran untuk pergi kesana. Coba bayangkan, jika seorang public figure berkunjung ke Jailolo dan memposting fotonya di instagram atau twitter-nya yang difollow oleh ribuan orang. Belum lagi jika festival ini juga diliput oleh media televisi dan media cetak. Tentu keindahan Jailolo akan dengan cepat tersebar dan diketahui secara luas. Jika hal ini dilakukan, rasanya bukan mustahil pariwisata Jailolo dapat berkembang dan menandingi kepopuleran berbagai destinasi wisata lainnya di Indonesia timur, seperti Bunaken dan Raja Ampat.
Personally, ada beberapa alasan mengapa saya sangat ingin menyaksikan Festival Teluk Jailolo ini secara langsung:
1. Mengunjungi Indonesia bagian timur yang kecantikannya sangat luar biasa itu merupakan salah satu impian saya hingga sekarang. Jujur, kawasan "tertimur" Indonesia yang pernah saya kunjungi adalah Bali. Agak menyedihkan bukan? hahaha. Berkali-kali saya membaca berita mengenai pariwisata di daerah Indonesia timur dan selalu ingin berkunjung kesana. Sayangnya kesempatan itu belum ada :(
2. Fotografi merupakan hobi saya sejak SMA. Bagi saya, tidak ada objek foto lain yang lebih menarik selain culture dan nature. Dan semua itu ada di Festival Teluk Jailolo. Pantai, laut, sunrise, ritual, sejarah, seni, dan interaksi dengan masyarakat setempat. What else could be better? Memiliki kesempatan untuk mengcapture momen-momen tersebut tentu akan menjadi suatu pengalaman yang luar biasa.
3. Saya sangat senang mengeksplor sesuatu yang baru, entah itu tempat, budaya, maupun teman baru. Maka itu saya pun sangat menyukai traveling, karena dalam setiap perjalanan kita pasti akan menemukan sesuatu yang baru. Banyak yang berkata bahwa saat terbaik untuk traveling adalah saat kuliah. Karena setelah itu kita harus bekerja dan tidak akan memiliki banyak waktu untuk traveling. Sadar betul akan hal itu, di waktu yang tersisa sebagai mahasiswa semester akhir nyaris lulus ini (amin!) ingin saya manfaatkan dan saya sempatkan untuk traveling. Bulan Januari kemarin saya sempat traveling ke Jogjakarta dan berniat untuk melihat langsung festival Sekaten yang ada disana, namun karena sesuatu hal rencana tersebut harus batal. Excitement yang sama kembali muncul saat melihat informasi mengenai Festival Teluk Jailolo tahun ini. Belum lagi waktunya yang berdekatan dengan ulang tahun saya yang ke 22. Bisa mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan Festival Teluk Jailolo ini tentu akan menjadi hadiah ulang tahun yang tak terlupakan :)
4 comments:
semoga berhasil :D
terima kasih :)
okhaii, menang gak? ah, telat ni baca blog kamu. padahal pengen ikutan :(
engga rann hahaha ini iseng doang jugaa. Nulisnya belom canggih kalah sama yang laen udah pada expert travel blogger beneran haha
Post a Comment